Kisah mantan tentara AS penjaga penjara Guantanamo
Cyber Sabili-Makkah: Mantan tentara AS yang juga mantan penjaga penjara Guantanamo telah masuk Islam dan sekarang sedang menunaikan ibadah umroh. Terry Brooks dikirim untuk bergabung dengan penjaga penjara Guantanamo, yang mana ia tidak pernah berpikir ia akan memeluk agama para tahanan Guantanamo, setelah Terry Brooks berbicara dengan beberapa tahanan asal Maroko.
Terry Brooks masuk Islam pada tahun 2003. Brooks tertangkap oleh wartawan lokal minggu ini sedang berdoa di Madinah sebelum menuju Makkah dalam rangka menunaikan ibadah umrah pertamanya, yang katanya telah menjadi impiannya selama beberapa tahun terakhir.
Harian berbahasa Arab, Saudi Okaz mengatakan pihaknya menunggu Brooks untuk menyelesaikan doanya dan bersedia berbicara kepadanya tentang Islam.
Dia mengatakan, ketika dia masih tugas di Guantanamo, ia sering berjumpa dengan seorang tahanan bernomor 590, bernama Ahmed Al Rashdi dari Maroko sampai akhirnya ia memutuskan untuk masuk Islam. Setelah ia masuk Islam, ia dikeluarkan dari militer AS.
Brooks mengatakan ia dikirim ke Guantanamo sebelum 2003 dan kemudian mulai berbaur dengan beberapa tahanan di sana.
"Saya masih ingat saat itu sekitar pukul 12:49 pada Desember 2003 saya masuk Islam. Pada malam itu, saya mengambil keputusan penting setelah sering berbincang-bincang dengan Al Rashdi," katanya.
Saat itu adalah saat yang paling berkesan dalam hidup saya. Banyak tahanan yang duduk di sekitar saya ketika saya bertobat dan mereka memutuskan untuk memanggil saya, Mustafa sebagai teman baru mereka, kemudian saya menambah nama saya dengan Abdullah jadi saya sekarang bernama Mustafa Abdullah.
Brooks mengatakan, sebelum masuk Islam, dia sangat senang ketika tentara AS memutuskan untuk mengirim dia ke Guantanamo, seperti sebuah petualangan bagi dirinya karena belum pernah melihat penjara sebelumnya.
Ketika saya tiba di sana, penjara itu sangat mengejutkan bagi saya, bahkan aku belum pernah memasuki bangunan penjara manapun, aku bisa melihat bahwa penjara itu mengerikan seperti bisa reptil, yang berduri dan beracun, kata Brooks
Saya kemudian bertanya pada diriku sendiri, apakah orang-orang yang dipenjara itu sangat berbahaya sehingga mereka harus dijaga dengan tingkat keamanan yang begitu tinggi dan mahal?
Brooks mengatakan ia mulai tertarik dengan Islam setelah sering berbicara dengan Al Rashdi dan tahanan lainnya, tentang Islam, Palestina, Afghanistan dan Timur Tengah.
Saya pernah duduk tepat di luar sel mereka di malam hari mendengarkan mereka, sepertinya ada rasa saling menghormati antara kami.
Saya pernah percaya pada Tuhan sebelum aku pergi ke Guantanamo. Sekarang aku memeluk Islam, aku bisa merasakan manisnya agama Islam yang juga adalah sebuah agama murni dan paling benar.
Brooks mengatakan ia pertama kali menyembunyikan keputusannya untuk masuk Islam dari penjaga AS lainnya di Guantanamo.
Ia menambahkan bahwa ketika penjaga lainnya mengetahui bahwa ia telah masuk Islam maka para tentara AS lainnya mulai memperlakukan dia dengan kejam dan menuduhnya telah mengkhianati Amerika.
Sekitar dua tahun sebelum akhir kontrak, ia dipecat dari tentara AS.
Aku sekarang sedang menulis sebuah buku tentang pengalaman saya memeluk Islam. Saya baru saja berhenti dari pekerjaan saya di AS untuk bisa mencurahkan waktu saya untuk membantu para tahanan di Guantanamo.
Apa yang terjadi di penjara itu benar-benar tidak manusiawi dan melanggar prinsip-prinsip hak asasi manusia, katanya lagi.
Terry Brooks sangat membenci tindakan biadab militer AS terhadap tahanan Guantanamo, tetapi dilain pihak dia berterima kasih kepada militer AS karena telah mengirimnya ke Guantanamo, yang menyebabkan ia masuk Islam. Andaikata militer AS tidak mengirimnya kesana pastilah dia tidak dapat hidayah untuk masuk Islam dan nanti mati akan masuk neraka selama-lamanya.(Ag/Sia/Yd)
Sekilas tentang penjara Guantanamo :
Kuba dan Teluk Guantanamo
Hubungan Kuba dengan Amerika Serikat memang agak aneh. Kuba boleh saja dikenal sebagai pemimpin negara anti-AS di kawasan Amerika Latin, bahkan menganut sistem politik komunis. Namun di daratan negara tersebut, tepatnya di Teluk Guantanamo, bercokollah salah satu Pangkalan Angkatan Laut AS yang dikenal dengan penjaranya yang punya pengamanan ekstra ketat. Guantanamo dan Kuba, mungkin cuma sebuah nama. Di sebelah selatan Florida, negara bagian Amerika Serikat, di antara Samudera Atlantik, Teluk Meksiko, dan Laut Karibia, terdapat gugusan pulau-pulau Karibia. Pada gugusan pulau itu terdapat sejumlah negara. Satu pulau kira-kira sebesar Pulau Jawa, dikenal dengan nama Kuba dengan ibu kota La Habana/Havana.
Di sebelah selatan pulau Kuba terdapat gugusan pulau kecil, Kepulauan Cayman yang dikenal sebagai pusat perbankan internasional. Ke tenggara, Jamaika. Terus ke timur, negara pulau Haiti, Puerto Riko, dan gugusan pulau-pulau kecil yang kini terkenal, Kepulauan Virgin. Terus ke tenggara/selatannya, terdapat negara-negara pulau kecil, Grenada, Trinidad dan Tobago.
Salah satu provinsi yang juga merupakan nama teluk dan kota di tenggara pulau Kuba bernama Guantanamo. Untuk sampai ke kota atau teluk Guantanamo dari ibu kota Havana, harus melintasi daerah dan kota besar Santa Clara, Camagiie, Heguin, Bayamo, dan Santiego de Cuba.
Teluk Guantanamo dijadikan pangkalan Angkatan Laut AS, dan di situ ditempatkan sekitar 9.500 orang marinir. AS resminya menyewa Pangkalan AL Guantanamo ini dari pemerintah Kuba sebelum Castro. Castro tidak mengakui perjanjian itu, namun dia tidak berdaya mengusir para serdadu AS tersebut karena AS berdalih bahwa perjanjian sewa-menyewa itu resmi dan dilindungi hukum internasional.
Lalu, sejak awal tahun 2002, Guantanamo dijadikan penjara hidup paling kejam di dunia. Di tempat tersebut disembunyikan sekitar 500 tahanan yang dituduh AS sebagai teroris dan pengikut Al-Qaeda.
Sebagai pangkalan angkatan laut AS, kapal perang AS kerap berlabuh di sana. Pangkalan tersebut memiliki fasilitas lengkap termasuk lapangan udara. Pangkalan tersebut terpisah dari Kota Guantanamo, ibukota provinsi Guantanamo, Kuba. Kota itu terletak sekitar 34 kilometer utara teluk Guantanamo. Sampai tahun 1843, kota yang didirikan sekitar 1819 ini dinamakan Santa Catalina del Saltadero del Guaso.
Provinsi Guantanamo dikenal sebagai penghasil tebu/gula, kopi, dan coklat. Jalan raya menghubungkan Santiago de Cuba dengan kota pelabuhan Cair manera di Teluk Guantanamo. Teluk ini dikelilingi perbukitan ini berukuran lebar 9 km dan panjang 18 km, dan disebut one of largest and best sheltered bays in the world. Gadis-gadis Guantanamo diabadikan dalam sebuah lagu populer, Guantanamera. (sumber: Harian Jurnal Nasional).
Berikut ini sebagian kecil gambaran penjara Guantanamo :
No comments:
Post a Comment